Sumenep
Saat – saat ini banyak sekali kejadian – kejadian yang tragis seperti kejadian yang terjadi di kepulauan kangayan, seorang keponakan menusuk pamannya sendiri hanya gara – gara utang piutang yang belum terbayar. Kejadian itu sangat tragis karena si korban mengalami luka tusuk di bagian perut hingga mengalami robekan panjang 25cm dan 35 jahitan di perut korban.
Korban bernama Moh. Ra’is berusia sekitar 50thn yang bertempat tinggal di Desa Saubi Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep. kejadian tragis tersebut hari selasa jam 07.00 pagi 07-09-2010. korban di larikan ke Rumah sakit RSUD Dr. H. MOH. ANWAR Sumenep langsung menjalani Oprasi dan rawat inap selama 9 hari.
Waktu di temui di rumah saudaranya setelah pulang dari Rumah Sakit Bapak Ra’is memaparkan bahwa Saat itu dia berencana pulang kampung untuk merayakan hari raya idul fitri di kampung halaman istrinya. sebelum menuju ke pelabuhan kapal, bapak Ra’is beniat untuk menagih sisa uang untuk berlebaran yang di pinjam keponakanya yaitu David. Sisa uang yang tersisa hanya Rp1.500,000,- ( Satu juta lima ratus ribu rupiah ) kemudian bapak ra’is menuju rumah David dan menagih sisa uang tersebut.
Dari situlah kejadian itu terjadi, terdapat adu mulut antara Bapak Ra’is, David dan Sari indah (ibu david). Bapak Ra’is meminta sisa uang yang ada di David tapi David menyerahkan permasalahan utang itu kepada ibunya,terjadi adu mulut dan tidak ada kepastian diantara mereka ahirnya Bapak Ra’is kecewa dan meninggalkan rumah david. Selang berapa menit datanglah saudara – saudara ibu David dan mengkroyok Bapak Ra’is. Bapak Ra’is tak berdaya karena David mendekap dari belakang dan saudara ibu David si Rahmad memegang tangan kanan Bapak Ra’is dan tangan kiri di pegang Sukarno dan Samsul memukul dari belakang kepada Bapak Ra’is.
Mereka menyeret Bapak Ra’is rencana menuju ke Balai Desa tapi sampai dijalan rencana itu berubah si david mengambil golok di belakang bajunya menusukkan ke perut Bapak Ra’is hingga menancap dan mengalami pendarahan. Dirampasnya golok tersebut oleh icang warga dusun saubi dan mereka semua meninggalkan pak Ra’is yang terkapar di tanah.
Menurut Bapak Ra’is kasus ini sempat terhenti karena tidak ada tindak lanjut dari pihak kepolisian, sempat juga beberapa waktu yang lalu kepala Desa Saubi Moh. Rifa’i menawarkan jalan damai dengan uang sebesar Rp15.000.000,- ( Lima belas juta rupiah ) tapi saya menolak karena tidak sebadan dengan biaya Rumah Sakit dan sakit Hati saya tambahannya beberapa waktu yang lalu.
Kasus berjalan hingga di tangani pihak kepolisian setempat, polsek kangayan membawa masalah ini ke polres Sumenep untuk di tindak lanjuti oleh pengadilan. Menurut kabar, pelaku sudah mendekam di penjara hanya saja masih menunggu sidang, pihak keluarga korban untuk saat ini berusaha untuk mencari jalan agar ke 3 pelaku pengeroyokan juga ikut di tahan karena mereka juga ikut membantu penusukan ini. Kanit kangayan Bapak Santoso menjelaskan “ saya sudah berusaha untuk menjalani penyelidikan semampu saya untuk pelaku sudah saya tangkap tapi untuk rekan davit yang 3 orang itu saya masih tidak mempunyai cukup bukti” ujarnya waktu di temui di rumahnya. (,Bisma)