EKONOMI

Proyek PNPM Mandiri Di Kepulauan Sapeken Kecewakan Masyarakat

SUMENEP

PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Tujuan PNPM mandiri secara khusus meliputi Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

Bantuan Pemerintahan Perdesaan kepulauan di Sapeken Tahun 2009 – 2010 dalam Progam PNPM Mandiri yang khususnya di Pulau Sandulang Besar sepertinya harus di tinjau kembali oleh seperangkat Anggota PNPM Mandiri yang bersangkutan dan harus di monitoring oleh pemerintah setempat karena progam tersebut bisa dikatakan gagal dan tidak sesuai dengan Anggaran yang  dianggarkan sehingga hasil garapan PNPM Mandiri yang sudah terealisasi tidak bermanfaat bagi Masyarakat sekitar dan juga bisa dikatakan merugikan Negara.

Proyek yang di garap tidak bertahan cukup lama, masyarakat belum puas untuk menikmatinya karena kapal sudah rusak dan dibiarkan begitu saja. Menurut informasi  Anggota PNPM sebelum melaksankan kegiatan tersebut mereka tidak sama sekali mensosialisasikan kepada masyarakat dan tidak adanya sambung silaturahmi kepada masyarakat hanya tiba – tiba ada bantuan proyek yang berupa Kapal, Tandon Laut, Tandon Darat, mensin kapal.

“ Masyarakat Sandulang sepertinya di bohongi oleh anggota PNPM Mandiri Kepulauan dengan seenaknya saja membangun dan membeli barang sudah itu dibiarkan saja. Apalagi bangunan dan barang kapal tidak bisa di fungsikan lagi. Kemana tanggung jawab para anggota PNPM, kalau di biarkan begitu saja semuanya pasti rusak dan tidak bermanfaat lagi. Saya minta agar anggota PNPM meninjau ulang dan memperbaiki Proyek yang tidak bermanfaat ini. Ungkap dari Ketua Kepulauan LSM FREEDOM Haitami waktu di hubungi melalui Hanphone selulernya.

Hasil investigasi masyarakat bekerja sama dengan Team Freedom menemukan kejanggalan terhadap proyek PNPM Mandiri tersebut seperti Kapal yang sekarang tidak bisa jalan dan hampir tenggelam di pinggir pantai di duga progam PNPM membeli kapal dengan mesin lama atau yang sudah terpakai ( tidak baru ) sehingga sampai sekarang kapal tidak bisa di fungsikan dan di biarkan begitu saja ( Lihat di gambar di atas ). Begitu juga tandon – tandon yang sekarang tidak berfungsi dan alat – alat untuk penyaluran air bersih hanya di tumpuk menjadi satu di bawah Pohon.

Menurut Bapak Alif Riwidya selaku bagian Kordinator fasilitator Kabupaten Sumenep waktu di temui Team Freedom di kantornya Mengatakan “ saya sangat berterima kasih sekali atas temuan dari LSM FREEDOM dan juga suara masyarakat Sandulang, dari temuan ini akan menjadi acuan saya untuk mengklarifikasi kembali kebawah serta melihat kebenarannya dan juga akan berupaya menegur agar membenahi kerusakan hingga proyek tersebut bisa di fungsikan dan di manfaatkan oleh masyarakat setempat. Saya juga dapat menyimpulkan bahwa kinerja dari anggota PNPM Mandiri di Kepulauan  saya anggap gagal dan kemungkinan besar untuk progam tahun depan tidak akan mendapatkan lagi Progam PNPM Mandiri.

Sementara, Anggota DPRD asal Sapeken, Mohammad Ali, mengungkapkan sangat prihatin sekali kalo keadaan proyek PNPM mandiri seperti ini karena PNPM Mandiri ini memang di peruntukkan untuk Masyarakat agar bisa dinikmati semua lapisan masyarakat dari segi pekerjaannya maupun bangunan yang sudah jadi seperti keinginan yang sudah di rencanakan bahkan juga sudah di musyawarahkan sebelumnya. Tetapi kalau keadaannya seperti ini berarti anggota PNPM Mandiri bisa dikatakan gagal dan masih kurang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Sebelumnya saya juga pernah mengolah PNPM Mandiri sewaktu masih menjadi Kepala Desa alhamdulillah pekerjaan saya di pulau Pagerungan Kecil berhasil tidak ada hambatan dan malah menjadi study banding diantara pulau – pulau yang lain.

Perkiraan pembiayaan pembuatan dan pembelian hanya mengenyam dana sekitar Rp.30.000.000,- ( tiga puluh juta rupiah )  sedangkan dana yang turun untuk kapal dan tandon sebesar Rp.139.000.000,00 ( seratus tiga puluh sembilan juta rupiah ). Siapa yang akan bertanggung jawab dalam permasalan ini apa pemerintah…? Anggota PNPM…? Apa karena rakyatnya yang terlalu Bodoh sehingga bisa di bohongi …. ? ( BISMA )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *