Sebanyak 36 Pasang Sapi Sumenep Bersaing Guna Merebut Tiket Piala Presiden Oktober Nanti
Sumenep, freedompublic.com
Sebagai bentuk nyata dalam menjaga dan melestarikan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur, Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar lomba kerapan sapi tingkat Kabupaten. Minggu (15/9/2019).
Ajang perlombaan yang ditempatkan di lapangan Giling, Kecamatan Kota Sumenep tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sumenep yang diwakili oleh Sekretaris Daerah kabupaten Sumenep, Dr Edi Rasiyadi.
Ada sebanyak 36 pasang sapi hasil seleksi enam eks kawedanan di Sumenep, bersaing di tingkat Kabupaten, guna memperebutkan tiket menuju piala presiden yang akan diselenggarakan bulan Oktober nanti di Kabupaten Bangkalan.
Kepala Disparbudpora Sumenep, Drs. Ec. Carto, dalam sambutannya menyampaikan, perhelatan kerapan sapi tingkat Kabupaten ini, merupakan cara pemerintah daerah memberikan pembinaan, pengembangan serta pelestarian kerapan sapi sebagai warisan Budaya yang harus dijaga.
“Perlombaan kerapan sapi tingkat Kabupaten ini, sebagai ajang seleksi menuju perebutan Piala Presiden di Kabupaten Bangkalan, yang terpenting juga bertujuan untuk membina, mengembangkan, serta melestarikan kegiatan kerapan sapi, sebagai warisan budaya leluhur,” terangnya.
Menurut Carto, seleksi kejuaraan kerapan sapi kali ini, juga menjadi rangkaian agenda peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke 750, pada tahun 2019.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim yang diwakili oleh Sekretaris Daerah kabupaten Sumenep, Dr, Edi Rasiyadi menjelaskan bawah pelaksanaan kerapan sapi tiap tahun di Kabupaten Sumenep ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen pemerintah Kabupaten Sumenep dalam melaksanakan dan melestarikan kerapan sapi.
“Kami berharap, ajang kerapan sapi ini benar benar dijadikan perta rakyat, sebagai ajang silaturrahmi dan mempererat kekompakan, serta memperkuat identitas kultural masyarakat Madura, selamat kepada para pemenang nantinya, semoga terus berkomitmen dalam mengembangkan dan melestarikan kerapan sapi,” ungkapnya
Selain itu, Edi mengungkapkan bahwa kerapan sapi merupakan icon dan identitas orang madura yang atidak ada duanya di dunia, pasalnya lewat ajang kerapan sapi citara orang Madura sebagai daerah yang memiliki budaya luar biasa bisa terangkat.
Oleh sebab itu, lanjut Edi eksis tensi kerapan sapi harus terus kembangkan dimasa masa mendatang agar supaya tradisi ini tradisi ini tidak punah ditelan zaman.
“Kami berharap kepada seluruh instalasi terkait maupun paguyupan kerapan sapi agar supaya terus memperkenalkan kerapan sapi kepada generasi muda di Sumenep, sehingga mereka faham dan bangga akan kekayaan tradisi yang dimiliki” pungkasnya (Nri)